Kamis, 04 Februari 2010

Ketika Allah mempertemukan...

Ketika Allah mengikat dalam tali persahabatan...

Ketika Allah memisahkan..

Sungguh satu episode terindah dalam hidup,

Pernah menjalaninya bersama kalian.

Butir-butir kata terukir memanah jiwa yang tandus

dan terkulai dengan seketika berdiri tegap nan berikrar

“selamat tinggal iman yang lemah dan selamat datang iman yang kuat,

Serta azzam dan kalimat tauhid mengibar ke angkasa”

Dan beribu-ribu bahkan bertrilyun-trilyun hingga tak terhingga jumlahnya,

Malaikat tersenyum menebar berkah dan rahmat Allah yang begitu dahsyat

Tersenyumlah kembali dalam derap duri dan tangis hidup

Dan terdengar lirih “Allah mencintaimu”.


Jika ukhuwah adalah matematika

Maka aku akan mengalikan kebahagiaan sampai tak terhingga,

Membagi kesedihan hingga tak berarti,

Menambah keyakinan hingga utuh,

Mengurangi keraguan hingga habis.

Tak peduli betapa besar kesulitan,

Betapa rumitnya masalah,

Betapa besarnya kesalahan

Kesadaran untuk bangkit dan berusaha lebih baik yang akan menguraikan segalnya...

Semangat sahabat!!


Besok adalah waktu dimana kita memulai perubahan!

Kereta dakwah akan tetap berangkat menuju surga meski tanpa kita...

Pertanyaannya: apakah kita akan membiarkan kereta itu pergi tanpa kita?

Jangan butakan kepedulianmu sahabat,

Sebelum Allah benar-benar mematikan hatimu..

Kebangkitan Islam ada pada tangan kita....


Penat-penatlah dalam dakwah

Lelah-lelahlah dalam jihad..

Karena boleh jadi ketika amal-amal kita tidak cukup sebagai bekal,

Maka tetes air mata...

Butir-butir keringat...

Lelah dan penat

Itulah yang jadi syafa’at....

Berjuanglah....


Suatu kegagalan adalah ongkos yang harus dibayar meraih kesuksesan

Kegagalan merupakan sebuah investasi

Ada pembelajaran di dalamnya untuk menginstropeksi kekurangan dan kesalahan

Untuk kemudian membenahi dan memperbaiki serta tidak mengulanginya lagi

Ada semangat dan tekad untuk terus mengembangkan dan memacu potensi serta kreativitas diri

“maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”


Jika

Suatu

Hari

Entah

Besok

Atau

Kapan

Kita

Berpisah

“ketahuilah”

Hadiah

Terindah

Adalah

Mengenalmu


Ketika sebuah ideologi mulai terhempas karena realita

Ketika tujuan mulai dipermainkan dengan paradigma

Ketika senyuman telah terbawa dalam asa

Rabb... hanya kepada Mu ku ungkap semua..

Jaga selalu diri ini dan sahabat2 seimanku

Dari apapun yang mencelakakan kami


Biarkan persaudaraan kita

Mengalir seperti air yang menyejukan

Udara yang melegakan

Bumi yang mengkokohkan

Api yang menggelorakan

Biarkan ia tumbuh abadi


Senyum sahabat selalu setia

Seperti rembulan yang menemani kerlip bintang

Meski kadang terlupakan

Tapi dia akan selalu ada

Menyinari hati yang diselimuti sepi

Sahabat akan abadi di hati

tidak ada judul

Kelompok 1 yang akan memasuk surga...

Yang rupa mereka laksana bulan purnama

Sedangkan yang mengiringinya rupanya seperti bintang yang paling bercahaya dilangit.

Hati mereka adalah satu

Tidak ada perselisihan antara mereka

Tidak membenci dan tidak saling iri hati..

(Bukhari Muslim)