Ketika Allah mempertemukan...
Ketika Allah mengikat dalam tali persahabatan...
Ketika Allah memisahkan..
Sungguh satu episode terindah dalam hidup,
Pernah menjalaninya bersama kalian.
Butir-butir kata terukir memanah jiwa yang tandus
dan terkulai dengan seketika berdiri tegap nan berikrar
“selamat tinggal iman yang lemah dan selamat datang iman yang kuat,
Serta azzam dan kalimat tauhid mengibar ke angkasa”
Dan beribu-ribu bahkan bertrilyun-trilyun hingga tak terhingga jumlahnya,
Malaikat tersenyum menebar berkah dan rahmat Allah yang begitu dahsyat
Tersenyumlah kembali dalam derap duri dan tangis hidup
Dan terdengar lirih “Allah mencintaimu”.
Jika ukhuwah adalah matematika
Maka aku akan mengalikan kebahagiaan sampai tak terhingga,
Membagi kesedihan hingga tak berarti,
Menambah keyakinan hingga utuh,
Mengurangi keraguan hingga habis.
Tak peduli betapa besar kesulitan,
Betapa rumitnya masalah,
Betapa besarnya kesalahan
Kesadaran untuk bangkit dan berusaha lebih baik yang akan menguraikan segalnya...
Semangat sahabat!!
Besok adalah waktu dimana kita memulai perubahan!
Kereta dakwah akan tetap berangkat menuju surga meski tanpa kita...
Pertanyaannya: apakah kita akan membiarkan kereta itu pergi tanpa kita?
Jangan butakan kepedulianmu sahabat,
Sebelum Allah benar-benar mematikan hatimu..
Kebangkitan Islam ada pada tangan kita....
Penat-penatlah dalam dakwah
Lelah-lelahlah dalam jihad..
Karena boleh jadi ketika amal-amal kita tidak cukup sebagai bekal,
Maka tetes air mata...
Butir-butir keringat...
Lelah dan penat
Itulah yang jadi syafa’at....
Berjuanglah....
Suatu kegagalan adalah ongkos yang harus dibayar meraih kesuksesan
Kegagalan merupakan sebuah investasi
Ada pembelajaran di dalamnya untuk menginstropeksi kekurangan dan kesalahan
Untuk kemudian membenahi dan memperbaiki serta tidak mengulanginya lagi
Ada semangat dan tekad untuk terus mengembangkan dan memacu potensi serta kreativitas diri
“maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
Jika
Suatu
Hari
Entah
Besok
Atau
Kapan
Kita
Berpisah
“ketahuilah”
Hadiah
Terindah
Adalah
Mengenalmu
Ketika sebuah ideologi mulai terhempas karena realita
Ketika tujuan mulai dipermainkan dengan paradigma
Ketika senyuman telah terbawa dalam asa
Rabb... hanya kepada Mu ku ungkap semua..
Jaga selalu diri ini dan sahabat2 seimanku
Dari apapun yang mencelakakan kami
Biarkan persaudaraan kita
Mengalir seperti air yang menyejukan
Udara yang melegakan
Bumi yang mengkokohkan
Api yang menggelorakan
Biarkan ia tumbuh abadi
Senyum sahabat selalu setia
Seperti rembulan yang menemani kerlip bintang
Meski kadang terlupakan
Tapi dia akan selalu ada
Menyinari hati yang diselimuti sepi
Sahabat akan abadi di hati